WMC UIN Walisongo Semarang berupaya untuk mencapai visi dan misinya dengan prinsip kolaborasi dan kerja sama dengan pihak manapun guna menciptakan perdamaian anti kekerasan melalui kampanye perdamaian. Kampanye itu dilakukan di antaranya melalui :
- Radio/ TV Talk Shows
- Buku dan Artikel / Books and Articles
- Mediasi dan Resolusi Konflik di Indonesia: dari Konflik Agama hingga Mediasi Peradilan
- Mengelola Konflik Membangun Damai
- Mediasi dan Resolusi Konflik
- Menggapai Bintang- Komik Anak-Anak
- A-Z Kampanye Non Kekerasan
- Khutbah Perdamaian Seri 1
- Finding Peace in The Conflicting Worlds
- Demystifying Religious Tolerance Practices at an Indonesian Early Childhood Education Context: Responding to Diversity
- Mediation and Conflict Resolution in Indonesia: from Religious to to Court-Mandated Conflict
- Managing Conflict Building Peace
- Mediation and Conflict Resolution – a training module
- Rearching stars- a comic for children contained messages of peace
- A-Z Non-violence Campaign
- Peace Sermon Series 1
- Finding peace in the conflicting worlds
- Demystifying Religious Tolerance Practices at an Indonesian Early Childhood Education Context: Responding to Diversity
- Brosur dan Leaflet / Brochure and Leaflet
Untuk program ini, WMC UIN Walisongo Semarang mengirimkan anggotanya menjadi pembicara di program radio atau TV untuk berbagi kepada masyarakat mengenai arti pentingnya memelihara perdamaian. Program tersebut disiarkan secara bulanan dan WMC UIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan beberapa stasiun radio dan TV.
Kampanye damai juga dilakukan dengan publikasi hasil penelitian yang dilakukan oleh anggota WMC UIN Walisongo Semarang dalam bentuk buku dan menulis artikel pendek yang dipublikasikan di surat kabar local maupun nasional. WMC UIN Walisongo Semarang juga telah meluncurkan beberapa buku dan artikel tentang konflik dan resolusi konflik, seperti:
Brosur dan leaflet yang berisi pesan perdamaian juga digunakan oleh WMC UIN Walisongo Semarang untuk mengajak setiap individu menciptakan masyarakat yang damai dan harmoni. Leaflet dan brosur tersebut menggunakan bahasa dan idiom lokal agar mudah dipahami masyarakat.
